Selama ini banyak orang memusuhi daging merah. Alasannya adalah karena daging merah dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam tubuh benarkah?
Jangan Banyak-banyak nanti darah tinggi Loh!!
Itulah kata kata yang sering keluar dari mulut sahabat saya setiap kali melihat pasangannya yang seorang penggemar berat sate kambing. Mungkin anda juga pernah mendengarnya. Bagi para penikmat daging, hal ini tentu sangat mengesalkan. Secara umum dunia kuliner dan para ahli nutrisi membagi daging menjadi dua kelompok besar, yaitu daging merah dan daging putih. Daging merah adalah jenis daging yang berwana merah saat belum di masak. Sapi,kerbau,kambing,domba dan babi adalah anggota keluarga daging merah. Sementara yang termasuk daging yang berwana putih adalah daging yang berwana putih saat belum dimasak. Yanggas seperti ayam,bebek,dan turkey.
DAMPAK BAGI KESEHATAN
Dari dua keluarga daging tersebut, daging merahla yang sering disalahkan atas berbagai penyakit. Mulai dari kolestrerol yang tinggi, darah tinggi hingga kanker. Bahkan pada tahun 2007 World Cancer Research Fund menyatakan bahwa daging merah merupakan penyebab kanker usus besar. Menurut para peneliti, hal ini disebabkan karena kandungan karsinogen ( pencetus kanker ) yang muncul saat proses memasak daging. Sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko terhadap kanker-khususnya kanker usus besa
Tapi bukankah segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik? Untuk itu World Cancer Research Fund juga menambahkan porsi yang tepat untuk konsumsi daging merah. Nah agar tidak mengganggu kesehatan, para peneliti menganjurkan agar jumlah yang di konsumsi sebanyak 70 gram perhari.
Baiklah rasanya anda sudah cukup mendengar berita buruk mengenai daging merah. Kini anda juga sudah tahu mengapa ia bisa berakibat buruk bagi tubuh anda. Berita baiknya: daging merah juga kaya kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan anda salah satunya adalah protein. Daging merah adalah sumber protein yang berkualitas tinggi. Protein berguna untuk membangun kembali sel-sel yang rusak di dalam tubuh dan pembentuk zat-zat pengatur seperti enzim.
Selain protein,daging merah juga kaya akan vitamin B dan D. Anggota keluarga vitamin B yang banyak terdapat di dalam daging merah adalah B2 ( riboflavin), B3 (niasin),B6 Pridoksin, dan B12 (kobalamin). Terdapat juga seng dan selenium yang merupakan sumber nutrisi penting bagi system imunitas tubuh. Bahkan tubuh anda dapat menyerap seng yang berasal dari daging merah jauh lebih baik dari pada yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Selain ikan laut,daging merah juga merupakan bahan makanan yang kaya akan Omega3. Senyawa ini penting untuk membantu fungsi jantung,hati dan system saraf pusat.
Kekawatiran banyak orang mengenai kandungan lemak dalam daging merah memang tidak sepenuhnya salah. Tapi kadar lemak baik lemak jenuh maupun lemak tak jenuh- pada setiap jenis daging berbeda. Hal ini bergantung pada pemberian makanan dan pemeliharaan ternak.
Misalnya,pemberian grass-fed cattle pada sapi. Para ahli menemukan bahwa daging sapi yang berasal dari grass-fed cattle memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan kadar conjugated Linoleic acid (CLA ) . CLA dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan meningkatkan pertumbuhan otot tubuh. Karena itu daging jenis ini menjadi pilihan tepat bagi anda yang sedang menjalani diet
SEBAIKNYA ANDA TAHU
Untuk mendapatkan nutrisi terbaik dari daging merah, pastikan anda mengenal aturan-aturan daging merah dengan tepat. Misalnya cara pengolahannya. Pengolahan yang salah justru akan mendatangkan masalah dan tentunya akan merusak citrarasa daging. Dari banyak cara mengolah daging merah, para ahli berpendapat bahwa rebus( sup ) dan panggang ( post roast ) dan di steam adalah cara terbaik. Jadi hindari menggoreng daging merah karena dapat merusak nutrisi di dalamnya
Temperatur Pemanggangan Untuk Daging merah ( steak )
sumbernya: Men's Health Edisi Juni 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar